krivaessentials – Setelah menghadapi krisis polusi udara yang parah, pelajar di Pakistan akhirnya dapat kembali ke sekolah. Sebagian besar sekolah di provinsi Punjab, yang merupakan provinsi terpadat di Pakistan, telah dibuka kembali pada 20 November 2024, setelah beberapa minggu penutupan akibat kabut asap yang mencapai tingkat yang sangat berbahaya.
Krisis polusi udara di Pakistan mencapai puncaknya pada akhir Oktober dan awal November 2024. Kota Lahore, ibu kota provinsi Punjab, menjadi kota terpolusi di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) mencapai angka yang sangat tinggi, bahkan melebihi 1.200 pada beberapa titik. Ini berarti kualitas udara di Lahore jauh di atas ambang batas yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia, yaitu 300.
Polusi udara yang parah ini menyebabkan dampak kesehatan yang signifikan, terutama bagi anak-anak dan lansia. Lebih dari 1,8 juta orang di provinsi Punjab mengalami masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, alergi, dan iritasi mata dan tenggorokan. Pusat kesehatan lokal melaporkan bahwa sekitar 60% pasien yang datang ke klinik mengalami keluhan yang berkaitan dengan polusi udara.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah Pakistan memutuskan untuk menutup semua sekolah di provinsi Punjab hingga setidaknya pertengahan November. Ini berarti sekitar 26 juta anak sekolah di Pakistan tidak dapat menghadiri sekolah selama beberapa minggu. Penutupan sekolah ini merupakan langkah kedua dalam setahun ini, setelah penutupan sebelumnya akibat gelombang panas yang ekstrem pada bulan Mei.
Pemerintah Pakistan telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah polusi udara ini medusa88 link alternatif. Salah satu langkah yang diambil adalah memaksa penggunaan masker di tempat umum dan meminta kantor untuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah untuk 50% dari tenaga kerjanya. Selain itu, semua pertemuan pemerintah telah dipindahkan secara online sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Pemerintah juga telah mengumumkan rencana jangka panjang untuk mengurangi polusi udara. Gubernur Punjab, Marriyum Aurangzeb, mengumumkan rencana mitigasi kabut asap selama 10 tahun, yang merupakan kebijakan perubahan iklim pertama dari provinsi tersebut. Rencana ini bertujuan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak Pakistan dengan mengurangi polusi udara secara signifikan.
Setelah beberapa minggu penutupan, kabut asap akhirnya mulai mereda, memungkinkan sekolah-sekolah untuk dibuka kembali. Pada 20 November 2024, sekolah-sekolah di Punjab resmi dibuka kembali, dengan para siswa kembali ke kelas mereka. Meskipun demikian, beberapa langkah pencegahan masih diterapkan, seperti penggunaan masker dan pembatasan aktivitas di luar ruangan.
Reaksi masyarakat terhadap pembukaan kembali sekolah ini sangat positif. Orang tua merasa lega karena anak-anak mereka dapat kembali belajar dan mengikuti rutinitas sehari-hari mereka. Namun, masih ada kekhawatiran tentang potensi kembalinya kabut asap jika kondisi cuaca tidak membaik.
Krisis polusi udara di Pakistan telah menunjukkan betapa pentingnya mengambil tindakan serius untuk mengurangi polusi dan melindungi kesehatan masyarakat, terutama anak-anak. Dengan rencana jangka panjang yang telah diumumkan, diharapkan bahwa masa depan akan lebih cerah dan lebih sehat bagi generasi mendatang di Pakistan.